a. Definisi
Bakat
Bakat adalah suatu
kombinasi dari serangkaian karakteristik kemampuan individu untuk mendapatkan
pengetahuan keterampilan, atau serangkaian respon tertentu, seperti kemampuan
berbicara, bermain musik, pekerjaan terkait mekanik (Freeman, 1976).
Sedangkan menurut
Branca, bakat adalah kemampuan yang dihubungakan dengan seberapa baik seseorang
dapat belajar dan berlatih beberapa pengetahuan dan keterampilan tertentu.
Jadi, bakat adalah
kombinasi dari serangkaian karakteristik individu baik yang berasal dari bawaan
maupun diperoleh dari lingkungan yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk
mengembangkan “proficiency) dalam beberapa keterampilan, biasanya lebih
berhubungan dengan aspek intelektual dan keterampilan dibandingkan dengan emosi
dan kepribadian.
Dari beberapa
pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Bakat terkait dengan keterampilan khusus seseorang untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
2. Bakat lebih terkait dengan pengetahuan dan keterampilan
dibandingkan dengan emosi kepribadian
3. Bakat berasal dari faktor bawaan dan lingkungan
4. Intelegensi merupakan kemampuan umum seseorang sedangkan
bakat merupakan kemampuan yang bersifat khusus.
b. Jenis Bakat
1. Intellegensi (kemampuan belajar secara umum),
yaitu merupakan kemampuan menangkap suatu pengertian atau memahami instruksi
dan dasar suatu prinsip kemampuan menguraikan suatu mendapat dan membuat
keputusan.
2. Bakat
verbal merupakan
kemampuan untuk mengartikan kata – kata dan menggunakannya secara efektif.
Kemampuan memahami bahasa, paham akan hubungan antar kata-kata, memahami arti
dari kalimat dalam keseluruhan kalimat dan paragraph.
3. Bakat
numerik,
kemampuan mengerjakan tugas hitungan secara cepat (terkait dengan kemampuan
menyelesaikan tugas-tugas matematika, ilmu alam, kimia dan sejenisnya
4. Bakat
skolastik, kemampuan dalam mengkombinasikan kata-kata
dengan angka.
5. Bakat
relasi ruang, kemampuan berfikir visual dan memahami
benda-benda yang mempunyai tiga dimensi. Kemampuan untuk mengenal jumlah,
hubugan-hubungan dari benda-benda dalam ruangan
6. Bakat
mekanik, kemampuan memahami prinsip-prinsip umum
ilmu pengetahuan alam, tata kerja dalam perkakas sederhana, mesin dan peralatan
lainya.
7. Bakat
abstrak, merupakan kemampuan dalam memecahkan
masalah - masalah dengan menggunakan diagram, pola atau rancangan, disajikan
dalam ukuran, bentuk dan posisi.
8. Bakat
bahasa, merupakan kemampuan dalam penalaran
analisi bahasa, misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing,
hukum, pramuniaga dan lain-lain.
c. Cara Mengenal
Bakat
Terdapat beberapa cara
agar mudah menemukan bakat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengamati respon reaksi anda saat menyikapi kejadian.
Mungkin, anda cenderung memegang kendali, membuat analisis secara seksama, atau
hanya berusaha mencari sisi-sisi lain dari kejadian tersebut.
2. Mengukur besarnya niat dan keinginan anda dalam melakukan
sebuah kegiatan. Pastikan bahwa stelah membuat anda sangat ingin melakukannya
kembali. Rasa rindu terus timbul sehingga anda tidak sabar melakukannya.
Bahkan, sebelum menjalaninya, senantiasa timbul rasa rindu yang tinggi dan
tidak sabar ingin melakukannya.
3. Kecepatan elajat dan penugasan anda atas bidang tertentu.
Perhatiakn, apakah anda sangat cepat mempelajari dan mendalami sebuah kegiatan
atau sangat lamban? Atau, simak upaya anda dengan hasil yang didapatkan jika
dibandingkan dengan orang lain. Apakah hasilnya berada di atas atau di bawah
rekan-rekan anda?
4. Mengamati perasaan anda saat melakukan sebuah kegiatan.
Seberapa puas anda melakukannya? Perhatikan saat melakukannya apakah anda
nyaman, senang, dan membuat anda tenggelam dalam keasyikan saat melakukan suatu
aktivitas? Seberapa rasa puas setelah menjalaninya? Puas yang dimaksud di sini
adalah puas terhadap proses kegiatan itu, bukan hasilnya.
5. Menikmati sebuah kegiatan. Saat menjalaninya, anda merasa
nyaman. Dalam hati kecil pun, anda mengatakan, “Ini puas sekali buat saya.”
6. Keinginan mendalami sebuah kegiatan. Seberapa besar rasa
penasaran yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut pada diri anda? Dan seberapa
kuat keinginan anda untuk belajar mendalami, memahami atau berkonsentrasi atas
kegiatan tersebut.
d. Cara Mengembangkan
Bakat
Dalam buku “Kiat mengembangkan Bakat Anak di Sekolah”
(jamal:42), terdapat beberapa hal yang harus ditempuh dalm mengembangkan bakat.
Diantaranya adalah sebagai beriku:
1. Keberanian; berani memulai, berani gagal, berani
berkorban (perasaan, waktu,tenaga, pikiran, dan lain sebagainya), dan berani
bertarung. Dngan keberanian, kita bisa membuat jalan keluar dari berbagai
kendala yang kita hadapi.
2. Latihan. Bakat selalu perlu diasah, latihan adalah unci
keberhasilan.
3. Dukungan lingkungan. Lingkungan ini mencakup manusia,
fasilitas, biaya, dan kondisi sosial yang turut berperan dalam usaha
pengembangan bakat.
4. Memahami hambatan dan mengatasinya. Maksudnya perlu
mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang terjadi, kemudian mencari
jalan keluar untuk mengatasinya.
5. Setiap orang pasti memiliki bakat, mulai dari anak-anak
hingga dewasa. Bakat yang dimiliki mereka pun bermacam-macam. Begitu pun dengan
diri kita.
e. Menyalurkan
bakat
Ada beberapa cara yang
bisa anda lakukan untuk menyalurkan bakat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Masuk ke sanggar atau lembaga kursus. Sanggar dapat
dijadikan sebagai wadah untuk menyalurkan bakat kita seperti halnya menari,
menyanyi dan lain sebagainya, dengan begitu bakat anda akan semakin terasah
2. Mengikuti ajang pencarian bakat.
3. Jika anda memiliki bakat di bidang tulis-menulis,
janganlah dipenda,. Anda bisa mengirimkan tulisan-tulisan anda ke berbagai
surat kabar ataupun majalah.
4. Satu hal yang perlu anda ingat bahwa bakat tidak akan
berkembang jika anda malas mengasahnya.
5. Jangan takut atau minder menunjukkan bakat anda. Teruslah
menggali bakat anda dengan memperbanyak latihan, bertanya, dan tidak malu
menunjukkannya.
f. Tipe-Tipe
Kepribadian Untuk Mengetahui Bakat Individu Dalam Pekerjaan
Dalam bentuk kental dan
diparafrase, penekanan utama tipe enam kepribadian dan hubungan mereka yang
terkait dengan pekerjaan adalah:
1.
Tipe Realistik yang preferensinya pada aktivitas-aktivitas
yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau sistematik terhadap
obyek-obyek, alat-alat, mesin-mesin, dan binatang-binatang. Tidak menyukai
aktivitas-aktivitas pemberian bantuan atau pendidikan. Preferensi-preferensi
membawa kepada pengembangan kompetensi-kompetensi dalam bekerja dengan
benda-benda, binatang-binatang, alat-alat dan perlengkapan teknik, dan
mengabaikan kompetensi-kompetensi sosial dan pendidikan. Menganggap diri baik
dalam kemampuan mekanikal dan atletik dan tidak cakap dalam
keterampilan-keterampilan sosial hubungan-hubungan insani. Menilai tinggi
benda-benda nyata, seperti : uang dan kekuasaan. Ciri-ciri khususnya adalah
praktikalitas, stabilitas, konformitas. Mungkin lebih menyukai
keterampilan-keterampilan dan okupasi-okupasi teknik.
2.
Tipe Investigatif memiliki preferensi untuk aktivitas-aktivitas
yang memerlukan penyelidikan observasional, simbolik, sistematik, dan kreatif
terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural agar dapat memahami dan
mengontrol fenomena tersebut, dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas persuasif,
sosial, dan repetitif. Contoh-contoh dari okupasi-okupasi yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tipe-tipe investigatif adalah ahli kimia dan ahli fisika.
3.
Tipe Artistik lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang ambiguous, bebas, dan tidak
tersistematisasi untuk menciptakan produk-produk artistik, seperti lukisan,
drama, karangan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, teratur,
dan rutin. Kompetensi-kompetensi dalam upaya-upaya artistik dikembangkan dan
keterampilan-keterampilan yang rutin, sistematik, klerikal diabaikan. Memandang
diri sebagai ekspresif, murni, independen, dan memiliki kemampuan-kemampuan
artistik. Beberapa ciri khususnya adalah emosional, imaginatif, impulsif, dan
murni. Okupasi-okupasi artistik biasanya adalah lukisan, karangan, akting, dan
seni pahat.
4.
Tipe Sosial lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang-orang lain
dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau menyediakan bantuan. Tidak
menyukai aktivitas-aktivitas rutin dan sistematik yang melibatkan obyek-obyek
dan materi-materi. Kompetensi-kompetensi sosial cenderung dikembangkan, dan
hal-hal yang bersifat manual & teknik diabaikan. Menganggap diri kompeten
dalam mcmbantu dan mengajar orang lain serta menilai tinggi aktivitas-attivitas
hubungan-hubungan sosial. Beberapa ciri khususnya adalah kerja sama,
bersahabat, persuasif, dan bijaksana. Okupasi-okupasi sosial mencakup pekerjaan-pekerjaan
seperti mengajar, konseling, dan pekerjaan kesejahteraan sosial.
5.
Tipe Enterprising lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang melibatkan
manipulasi terhadap orang-orang lain untuk perolehan ekonomik atau
tujuan-tujuan organisasi. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik,
abstrak, dan ilmiah. Kompetensi-kompetensi kepemimpinan, persuasif dan yang
bersifat supervisi dikembangkan, dan yang ilmiah diabaikan. Memandang diri
sebagai agresif, populer, percaya diri, dan memiliki kemampuan memimpin.
Keberhasilan politik dan ekonomik dinilai tinggi. Ciri-ciri khasnya adalah
ambisi, dominasi, optimisme, dan sosiabilitas.
6.
Tipe Konvensional lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang
memerlukan manipulasi data yang eksplisit, teratur, dan sistematik guna
memberikan kontribusi kepada tujuan-tujuan organisasi. Tidak menyukai
aktivitas-aktivitas yang tidak pasti, bebas dan tidak sistematik. Kompetensi-kompetensi
dikembangkan dalam bidang-bidang klerikal, komputasional, dan sistem usaha.
Aktivitas-aktivitas artistik dan semacamnya diabaikan. Memandang diri sebagai
teratur, mudah menyesuaikan diri, dan memiliki keterampilan-keterampilan
klerikal dan numerikal. Beberapa ciri khasnya adalah efisiensi, keteraturan,
praktikalitas, dan kontrol diri. Okupasi-okupasi yang sesuai adalah bankir,
penaksir harga, ahli pajak, dan pemegang buku.
Pada dasarnya individu memiliki lebih dari satu
kepribadian, namun pada dasarnya seseorang memiliki satu kepribadian yang
paling dominan dan yang lainnya memiliki persentase yang lebih rendah.
Berdasarkan gambar di atas garis di bagian paling luar memiliki keterikatan
yang lebih kuat daripada garis yang berada di bagian dalam.
Misalnya dalam hubungan RIA tipe kepribadian R lebih
cocok dan berhubungan kuat dengan tipe kepribadian I di bandingkan antara tipe
kepribadian R terhadap A, karena R terhadap A berada dalam garis bagian dalam.
Sumber
Bahan :
- Dianti, Desi Kusumah. 2015. Ingin Mengetahui Bakat Untuk Bekerja. Yogyakarta: Bimbingan dan konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
- Asmani, jamal Ma’mur. 2012. Kiat-kiat Mengembangkan Bakat Anak di Sekolah. Diva Press: Yogyakarta.
- Fauziyah, Ely dkk. 2014. Makalah Pemilihan Karir Menurut Teori Holland. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.
- Izzati, Rita Eka. 2012. Pengantar Tes Bakat. Diakses dari http://staff.uny.ac.id pada tanggal 07 Maret 2015
- Hadi, Syamsul. 2014. Pengertian Mengenal Bakat dan Minat. Diakses dari http://www.maribelajarbk.web.id pada tanggal 07 Maret 2015
1 komentar:
Best slot machines | Lucky Club
With over 500 casino games and more luckyclub than 1300 online slots and video poker, Lucky Club's gaming platform is designed to ensure that every day of the year a Betting Guide · About Us
Posting Komentar