Halaman

BK Sahabat Siswa

BK Sahabat Siswa

Jumat, 08 Januari 2016

Ingin Mengetahui Bakat Untuk Bekerja ??

a.    Definisi Bakat
Bakat adalah suatu kombinasi dari serangkaian karakteristik kemampuan individu untuk mendapatkan pengetahuan keterampilan, atau serangkaian respon tertentu, seperti kemampuan berbicara, bermain musik, pekerjaan terkait mekanik (Freeman, 1976).
Sedangkan menurut Branca, bakat adalah kemampuan yang dihubungakan dengan seberapa baik seseorang dapat belajar dan berlatih beberapa pengetahuan dan keterampilan tertentu.
Jadi, bakat adalah kombinasi dari serangkaian karakteristik individu baik yang berasal dari bawaan maupun diperoleh dari lingkungan yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk mengembangkan “proficiency) dalam beberapa keterampilan, biasanya lebih berhubungan dengan aspek intelektual dan keterampilan dibandingkan dengan emosi dan kepribadian.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Bakat terkait dengan keterampilan khusus seseorang untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
2.   Bakat lebih terkait dengan pengetahuan dan keterampilan dibandingkan dengan emosi kepribadian
3.    Bakat berasal dari faktor bawaan dan lingkungan
4.  Intelegensi merupakan kemampuan umum seseorang sedangkan bakat merupakan kemampuan yang bersifat khusus. 
b.   Jenis Bakat
1. Intellegensi (kemampuan belajar secara umum), yaitu merupakan kemampuan menangkap suatu pengertian atau memahami instruksi dan dasar suatu prinsip kemampuan menguraikan suatu mendapat dan membuat keputusan.
2. Bakat verbal merupakan kemampuan untuk mengartikan kata – kata dan menggunakannya secara efektif. Kemampuan memahami bahasa, paham akan hubungan antar kata-kata, memahami arti dari kalimat dalam keseluruhan kalimat dan paragraph.
3.  Bakat numerik, kemampuan mengerjakan tugas hitungan secara cepat (terkait dengan kemampuan menyelesaikan tugas-tugas matematika, ilmu alam, kimia dan sejenisnya
4.  Bakat skolastik, kemampuan dalam mengkombinasikan kata-kata dengan angka.
5. Bakat relasi ruang, kemampuan berfikir visual dan memahami benda-benda yang mempunyai tiga dimensi. Kemampuan untuk mengenal jumlah, hubugan-hubungan dari benda-benda dalam ruangan
6.  Bakat mekanik, kemampuan memahami prinsip-prinsip umum ilmu pengetahuan alam, tata kerja dalam perkakas sederhana, mesin dan peralatan lainya.
7.  Bakat abstrak, merupakan kemampuan dalam memecahkan masalah - masalah dengan menggunakan diagram, pola atau rancangan, disajikan dalam ukuran, bentuk dan posisi.
8.  Bakat bahasa, merupakan kemampuan dalam penalaran analisi bahasa, misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain-lain.

c.    Cara Mengenal Bakat
Terdapat beberapa cara agar mudah menemukan bakat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengamati respon reaksi anda saat menyikapi kejadian. Mungkin, anda cenderung memegang kendali, membuat analisis secara seksama, atau hanya berusaha mencari sisi-sisi lain dari kejadian tersebut.
2.  Mengukur besarnya niat dan keinginan anda dalam melakukan sebuah kegiatan. Pastikan bahwa stelah membuat anda sangat ingin melakukannya kembali. Rasa rindu terus timbul sehingga anda tidak sabar melakukannya. Bahkan, sebelum menjalaninya, senantiasa timbul rasa rindu yang tinggi dan tidak sabar ingin melakukannya.
3.  Kecepatan elajat dan penugasan anda atas bidang tertentu. Perhatiakn, apakah anda sangat cepat mempelajari dan mendalami sebuah kegiatan atau sangat lamban? Atau, simak upaya anda dengan hasil yang didapatkan jika dibandingkan dengan orang lain. Apakah hasilnya berada di atas atau di bawah rekan-rekan anda?
4. Mengamati perasaan anda saat melakukan sebuah kegiatan. Seberapa puas anda melakukannya? Perhatikan saat melakukannya apakah anda nyaman, senang, dan membuat anda tenggelam dalam keasyikan saat melakukan suatu aktivitas? Seberapa rasa puas setelah menjalaninya? Puas yang dimaksud di sini adalah puas terhadap proses kegiatan itu, bukan hasilnya.
5.  Menikmati sebuah kegiatan. Saat menjalaninya, anda merasa nyaman. Dalam hati kecil pun, anda mengatakan, “Ini puas sekali buat saya.”
6.  Keinginan mendalami sebuah kegiatan. Seberapa besar rasa penasaran yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut pada diri anda? Dan seberapa kuat keinginan anda untuk belajar mendalami, memahami atau berkonsentrasi atas kegiatan tersebut.
d.    Cara Mengembangkan Bakat
Dalam buku  “Kiat mengembangkan Bakat Anak di Sekolah” (jamal:42), terdapat beberapa hal yang harus ditempuh dalm mengembangkan bakat. Diantaranya adalah sebagai beriku:
1. Keberanian; berani memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, waktu,tenaga, pikiran, dan lain sebagainya), dan berani bertarung. Dngan keberanian, kita bisa membuat jalan keluar dari berbagai kendala yang kita hadapi.
2.  Latihan. Bakat selalu perlu diasah, latihan adalah unci keberhasilan.
3.  Dukungan lingkungan. Lingkungan ini mencakup manusia, fasilitas, biaya, dan kondisi sosial yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat.
4. Memahami hambatan dan mengatasinya. Maksudnya perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang terjadi, kemudian mencari jalan keluar untuk mengatasinya.
5.  Setiap orang pasti memiliki bakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Bakat yang dimiliki mereka pun bermacam-macam. Begitu pun dengan diri kita. 
e.    Menyalurkan bakat
Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk menyalurkan bakat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.  Masuk ke sanggar atau lembaga kursus. Sanggar dapat dijadikan sebagai wadah untuk menyalurkan bakat kita seperti halnya menari, menyanyi dan lain sebagainya, dengan begitu bakat anda akan semakin terasah
2.  Mengikuti ajang pencarian bakat.
3.  Jika anda memiliki bakat di bidang tulis-menulis, janganlah dipenda,. Anda bisa mengirimkan tulisan-tulisan anda ke berbagai surat kabar ataupun majalah.
4.  Satu hal yang perlu anda ingat bahwa bakat tidak akan berkembang jika anda malas mengasahnya.
5.  Jangan takut atau minder menunjukkan bakat anda. Teruslah menggali bakat anda dengan memperbanyak latihan, bertanya, dan tidak malu menunjukkannya.

f.     Tipe-Tipe Kepribadian Untuk Mengetahui Bakat Individu Dalam Pekerjaan
Dalam bentuk kental dan diparafrase, penekanan utama tipe enam kepribadian dan hubungan mereka yang terkait dengan pekerjaan adalah:
1.   Tipe Realistik yang preferensinya pada aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau sistematik terhadap obyek-obyek, alat-alat, mesin-mesin, dan binatang-binatang. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas pemberian bantuan atau pendidikan. Preferensi-preferensi membawa kepada pengembangan kompe­tensi-kompetensi dalam bekerja dengan benda-benda, binatang­-binatang, alat-alat dan perlengkapan teknik, dan mengabaikan kompetensi-kompetensi sosial dan pendidikan. Menganggap diri baik dalam kemampuan mekanikal dan atletik dan tidak cakap dalam keterampilan-keterampilan sosial hubungan-hubungan insani. Menilai tinggi benda-benda nyata, seperti : uang dan kekuasa­an. Ciri-ciri khususnya adalah praktikalitas, stabilitas, konformitas. Mungkin lebih menyukai keterampilan-keterampilan dan okupasi­-okupasi teknik.
2.   Tipe Investigatif memiliki preferensi untuk aktivitas-aktivitas yang memerlukan penyelidikan observasional, simbolik, sistema­tik, dan kreatif terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural agar dapat memahami dan mengontrol fenomena tersebut, dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas persuasif, sosial, dan repetitif. Contoh-contoh dari okupasi-okupasi yang memenuhi kebutuhan-­kebutuhan tipe-tipe investigatif adalah ahli kimia dan ahli fisika.
3.   Tipe Artistik lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang ambi­guous, bebas, dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk­-produk artistik, seperti lukisan, drama, karangan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, teratur, dan rutin. Kompetensi-­kompetensi dalam upaya-upaya artistik dikembangkan dan keterampilan-keterampilan yang rutin, sistematik, klerikal diabaikan. Memandang diri sebagai ekspresif, murni, independen, dan memiliki kemampuan-kemampuan artistik. Beberapa ciri khu­susnya adalah emosional, imaginatif, impulsif, dan murni. Okupasi­-okupasi artistik biasanya adalah lukisan, karangan, akting, dan seni pahat.
4.   Tipe Sosial lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang melibat­kan orang-orang lain dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau menyediakan bantuan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas rutin dan sistematik yang melibatkan obyek-obyek dan materi-­materi. Kompetensi-kompetensi sosial cenderung dikembangkan, dan hal-hal yang bersifat manual & teknik diabaikan. Mengang­gap diri kompeten dalam mcmbantu dan mengajar orang lain serta menilai tinggi aktivitas-attivitas hubungan-hubungan sosial. Beberapa ciri khususnya adalah kerja sama, bersahabat, persuasif, dan bijaksana. Okupasi-okupasi sosial mencakup pekerjaan­-pekerjaan seperti mengajar, konseling, dan pekerjaan kesejahte­raan sosial.
5.   Tipe Enterprising lebih menyukai aktivitas-­aktivitas yang melibatkan manipulasi terhadap orang-orang lain untuk perolehan ekonomik atau tujuan-tujuan organisasi. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, abstrak, dan ilmiah. Kompetensi-kompetensi kepemimpinan, persuasif dan yang bersifat supervisi dikembangkan, dan yang ilmiah diabaikan. Me­mandang diri sebagai agresif, populer, percaya diri, dan memiliki kemampuan memimpin. Keberhasilan politik dan ekonomik dinilai tinggi. Ciri-ciri khasnya adalah ambisi, dominasi, optimisme, dan sosiabilitas.

6.   Tipe Konvensional lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi data yang eksplisit, teratur, dan sistema­tik guna memberikan kontribusi kepada tujuan-tujuan organisasi. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang tidak pasti, bebas dan tidak sistematik. Kompetensi-kompetensi dikembangkan dalam bidang-bidang klerikal, komputasional, dan sistem usaha. Akti­vitas-aktivitas artistik dan semacamnya diabaikan. Memandang diri sebagai teratur, mudah menyesuaikan diri, dan memiliki keterampilan-keterampilan klerikal dan numerikal. Beberapa ciri khasnya adalah efisiensi, keteraturan, praktikalitas, dan kontrol diri. Okupasi-okupasi yang sesuai adalah bankir, penaksir harga, ahli pajak, dan pemegang buku.

Pada dasarnya individu memiliki lebih dari satu kepribadian, namun pada dasarnya seseorang memiliki satu kepribadian yang paling dominan dan yang lainnya memiliki persentase yang lebih rendah. Berdasarkan gambar di atas garis di bagian paling luar memiliki keterikatan yang lebih kuat daripada garis yang berada di bagian dalam.
Misalnya dalam hubungan RIA tipe kepribadian R lebih cocok dan berhubungan kuat dengan tipe kepribadian I di bandingkan antara tipe kepribadian R terhadap A, karena R terhadap A berada dalam garis bagian dalam.


 Sumber Bahan :
  • Dianti, Desi Kusumah. 2015. Ingin Mengetahui Bakat Untuk Bekerja. Yogyakarta: Bimbingan dan konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
  • Asmani, jamal Ma’mur. 2012. Kiat-kiat Mengembangkan Bakat Anak di Sekolah. Diva Press: Yogyakarta.
  • Fauziyah, Ely dkk. 2014. Makalah Pemilihan Karir Menurut Teori Holland. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.
  • Izzati, Rita Eka. 2012. Pengantar Tes Bakat. Diakses dari http://staff.uny.ac.id pada tanggal 07 Maret 2015
  • Hadi, Syamsul. 2014. Pengertian Mengenal Bakat dan Minat. Diakses dari http://www.maribelajarbk.web.id pada tanggal 07 Maret 2015



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Best slot machines | Lucky Club
With over 500 casino games and more luckyclub than 1300 online slots and video poker, Lucky Club's gaming platform is designed to ensure that every day of the year a ‎Betting Guide · ‎About Us

Posting Komentar