Halaman

BK Sahabat Siswa

BK Sahabat Siswa

Jumat, 08 Januari 2016

Pentingnya pemilihan karir

Karir bagi siswa bukan hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang miliki namun haruslah ditentukan. Untuk membentukan hal demikian harus didasarkan pada keputusan siswa itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karir yang ada di masyarakat. 

Keberhasilan siswa dalam pemilihan karir yang tepat tidaklah semudah seperti apa yang dibayangkan, agar siswa mempunyai pilihan yang tepat terhadap suatu pilihan karir atau pekerjaan, menurut Hoppock yang dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi mengemukakan pokok-pokok pikirannya yang terdiri dari sepuluh butir yang kemudian dijadikan tulang punggung dari teorinya. 10 butir tersebut antara lain:
  1. Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan atau untuk memenuhi kebutuhan 
  2. Pekerjaan, jabatan atau karir yang dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan atau karir itu paling tidak memenuhi kebutuhannya 
  3. Pekerjaan, jabatan atau karir tertentu dipilih seseorang apabila untuk pertama kali dia menyadari bahwa jabatan itu dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya 
  4. Kebutuhannya yang timbul, mungkin bisa diterima secara intelektual yang diarahkan untuk tujuan tetentu 
  5. Pemilihan jabatan/karir akan menjadi lebih baik apabila seseorang mampu memperkirakan bagaimana sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan memenuhi kebutuhannya 
  6. Informasi mengenai jabatan/karir akan membantu dalam pemilihan jabatan/karir yang diinginkan 
  7. Informasi mengenai jabatan/ karir akan membantu dalam memilih jabatan/ karir karena informasi tersebut membantunya dalam menentukan apakah pekerjaan itu dapat memenuhi kebutuhannya 
  8. Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai tidaknya pemenuhan kebutuhan seseorang 
  9. Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhan sekarang/ masa yang akan dating 
  10. Pemilihan pekerjaan selalu dapat berubah apabila seseorang yakin bahwa perubahan tersebut lebih baik untuk pemenuhan kebutuhannya. 


Dari dasar teori tersebut tidaklah mungkin siswa dapat menentukan karir tanpa bantuan dan bimbingan dari konselor, karena disadari atau tidak untuk dapat memahami kemampuan diri siswa tidaklah mungkin muncul dengan sendirinya, akan tetapi diperlukan bimbingan dan arahan dari konselor. Faktor Yang mempengaruhi Pemilihan Karir Kesulitan yang dialami siswa dalam memilih dan menentukan karir tidaklah dapat dipungkiri, banyak siswa yang kurang memahami bahwa karir merupakan jalan hidup dalam usaha mengapai kehidupan yang baik dimasa mendatang. 

Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pemilihan karir antara lain: 

  1.  Faktor yang ada dalam diri siswa. Diantaranya adalah: tingkat intelegensi, sikap mental,Jenis kelamin, agamam dan minat terhadap suatu karir 
  2. Faktor di luar siswa. Diantaranya; tingkat ekonomi keluarga, minat orang tua dan kondisi sosial masyarakat.

Dari kedua faktor tersebut diatas merupakan faktor yang mendasar, namun masih banyak lagi faktor yang menyertai kesulitan siswa dalam memilih karir, salah satu faktornya adalah faktor kebutuhan, seperti apa yang disampaikan oleh A.H. Maslow yang dikutip oleh Moh. Surya menyatakan bahwa kebutuhan manusia terdapat lima macam yaitu: 

  1. Kebutuhan jasmani yaitu kebutuhan yang erat kaitannya dengan kebutuhan jasmani 
  2. Kebutuhan rasa aman yaitu memperoleh rasa aman, bebas dari rasa takut, ketegangan, kelaparan dan kehilangan 
  3. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan untuk memiliki dan butuh bantuan dari orang lain misalnya, bergaul, berorganisasi, berkelompok dan saling mengenal 
  4. Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yaitu untuk mempertahankan harga dirinya dan kebutuhan untuk dihargai, misalnya memperoleh Penghormatan 
  5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu: untuk menampakkan dirinya sebagai seorang pribadi yang khas (berbeda dari orang lain).

Upaya Mengatasi Masalah Pemilihan Karir Siswa 
Keberhasilan siswa dalam menentukan dan memilih karir amatlah ditentukan dari kemampuan guru pembimbing memberikan gambaran dan memberikan keyakinan kepada siswa tentang kemampuan dan potensi yang dimiliki serta mampu mengarahkan siswa menuju karir yang sesuai dengan kemampuannya tersebut. 

Dalam memberikan keyakinan dan munculnya kepercayaan siswa terhadap guru pembimbing setidaknya guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 

  1. Perlakuan terhadap siswa sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri 
  2. Sikap positif dan wajar 
  3. Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan 
  4. Pemahaman siswa secara empatik 
  5. Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu 
  6. Penampilan diri secara asli dihadapan siswa 
  7. Kekongkritan dalam menyatakan diri 
  8. Penerimaan siswa secara apa adanya 
  9. Perlakuan siswa secara premisive.Kepekaan terhadap parasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa menyadari dari perasaan itu 
  10. Penyesuaian diri terhadap keadaan khusus 

Kesadaran bahwa tujuan pengajaran bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi individu yang lebih dewasa. Jika hal tersebut sudah dilaksanakan oleh guru pembimbing maka tidak akan kesulitan bagi guru pembimbing untuk mengarahkan siswa ketempat yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa tersebut.


Referensi  :

DewantiDhea Eka. 2015. Pentingnya Pemilihan Karir bagi Siswa. Yogyakarta: Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. 

0 komentar:

Posting Komentar